Sekitar 85
persen dari kasus yang menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi,
adalah kasus gajinya tidak dibayar majikan. Sekitar 15 persen lainnya adalah
kasus penganiayaan, kecelakaan dan kabur dari majikan, karena berbagai hal.
Dengan tidak
menyebutkan jumlah kasusnya, Dubes RI untuk
Arab Saudi, Salim Segaf Al Jufri kepada wartawan, seusai diterima
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung mengatakan, untuk mengatasi kasus tidak dibayarnya gaji TKI tersebut, Pemerintah RI bersama Pemerintah Arab Saudi membuat program asuransi lokal bagi TKI.
Arab Saudi, Salim Segaf Al Jufri kepada wartawan, seusai diterima
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung mengatakan, untuk mengatasi kasus tidak dibayarnya gaji TKI tersebut, Pemerintah RI bersama Pemerintah Arab Saudi membuat program asuransi lokal bagi TKI.
Program asuransi tersebut saat ini tengah digodok Kedubes RI di Arab Saudi dengan Pemerintah Arab Saudi. Premi asuransi seluruh TKI akan dibayar majikan yang mempekerjakan para TKI.
“Jika ada TKI
yang tidak dibayar gajinya dan tidak bisa diselesaikan secara musyawarah dengan
pihak majikannya, pihak asuransi akan menyelesaikan pembayaran gaji tersebut
dan TKI tersebut bisa segera pulang, jika masalah gajinya sudah diselesaikan
asuransi,” tegas Salim.
Menurut
Salim, jumlah kasus yang menimpa TKI di Arab Saudi, saat ini menurun, dibanding
tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kasus ini, karena pihaknya mengerahkan
seluruh tenaga di Kedubes untuk memantau nasib para TKI. “Kami memantau nasib
TKI tersebut di setiap titik konsentrasi mereka, termasuk di bandara, untuk
mengetahui nasib parta TKI tersebut,” kata Salim.
Negara kaya
minyak ini, tampaknya masih menjadi magnit bagi TKI. Jumlah TKI yang bekerja di
Arab Saudi saat ini mencapai 925 ribu orang. Merupakan jumlah terbanyak TKI di
luar negeri. Setiap bulan sekitar 20 ribu TKI meninggalkan Arab Saudi, untuk
pulang ke tanah air. Namun sebanyak itu pula setiap bulan TKI lainnya datang
ke Arab Saudi. Mengenai jumlah WNI yang saat ini berada di Arab Saudi, menurut Salim sekitar 1 juta orang, terdiri dari TKI, pelajar, mahasiswa dan diplomat.
ke Arab Saudi. Mengenai jumlah WNI yang saat ini berada di Arab Saudi, menurut Salim sekitar 1 juta orang, terdiri dari TKI, pelajar, mahasiswa dan diplomat.
Berbicara
tentang jumlah TKI yang memiliki keahlian, Salim mengatakan masih rendah, walau
ada peningkatan. “Kami berharap TKI yang akan mengadu nasib di Arab Saudi,
membekali diri dengan keahlian. Bidang perhotelan, kesehatan, teknik dan
manajemen adalah keahlian yang dibutuhkan dan mendapat gaji tinggi di Arab Saudi
saat ini. Sementara TKI non keahlian, seperti pembantu rumah tangga, penjaga kebun, atau pengemudi, belum termasuk kategori tersebut.
saat ini. Sementara TKI non keahlian, seperti pembantu rumah tangga, penjaga kebun, atau pengemudi, belum termasuk kategori tersebut.
No comments:
Post a Comment
Alangkah baiknya jika anda meninggalkan komentarnya di kotak komentar yang telah disediakan, agar kedepannya blog ini bisa lebih baik lagi dan ingat, jika anda ingin menuliskan komentar, tolong jangan menuliskan Live Link ataupun URL yang hidup yang menggunakan www. ataupun http:// , karena itu dapat mengganggu kinerja saya dan kenyamanan anda. Terima Kasih.
Salam Kreasi