Hari ini saya akan nebulis artikel tentang Salah satu dioda yang sudah terkenal dan yang sudah sangat banyak digunakan hingga saat ini. Postingan saya hari berisikan tentang OLED ( Organic Light Emitting Diode ). Kita mulai saja pembahasannya. Semoga bermanfaat. :)
OLED (Organic LightEmitting)
Diode
(OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah
semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED
digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan
layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang
mencapai kurang dari 1 mm.
Teknologi OLED
OLED merupakan
piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi tersebut memiliki
dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti akibat adanya medan
listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan
yang luas, fleksibel, murah dan dapat digunakan
sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan. Jumlah
warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu warna
menjadi multiwarna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan
listrik yang diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki
prospek untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar datar
berdasarkan kristal cair..
Struktur lapisan
Struktur OLED
terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timahindium yang berfungsi sebagai elektroda positif atau
anoda, lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan
pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks misalnya
8hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda negatif atau katoda terbuat
dari campuran logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom 10:1.
Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya OLED sama tipis
dengan selembar kertas.
Desain
Piranti OLED
Prinsip dari piranti
electroluminescent secara garis besar adalah piranti yang dapat mengeluarkan /
memancarkan cahaya dengan warna (panjang gelombang) tertentu jika diberikan
kepadanya medan listrik. Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan tipis
(thin film) yang tersusun dari molekul-molekul organik / polimer yang
berfungsi sebagai emitter (pemancar) cahaya dan lapisan elektrode yang
disusun secara sandwich seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Thin
film bahan organik tersebut dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif
sederhana seperti spin-coating, sementara itu untuk memendapkan lapisan
elektrode digunakan teknik evaporation / sputtering. Lapisan elektrode
dibuat dari bahan logam yang transparan (atau semi-transparan) seperti Indium
Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Dengan sifat transparan ini
memungkinkan cahaya yang dihasilkannya memancar keluar dari struktur piranti
secara optimal.
Mekanisme dari piranti OLED adalah jika pada elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja dari elektrode negatif (katode) tersebut akan turun yang menjadikan elektron - elektron dari katode bergerak menuju pita konduksi di bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya hole di pita valensi. Sementara itu elektrode bermuatan positif (anode) akan meng-injeksi hole untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Dengan keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan hole di dalam bahan organik. Pada waktu proses rekombinasi terjadi, elektron akan turun dan bersatu dengan hole sambil memberikan kelebihan energi sebesar hn dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Skema dari proses rekombinasi elektron-hole dapat digambarkan sebagaimana pada Gambar 2. Dari struktur piranti OLED yang sederhana seperti di atas akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu tergantung jenius bahan emitter yang dipergunakannya
Mekanisme dari piranti OLED adalah jika pada elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja dari elektrode negatif (katode) tersebut akan turun yang menjadikan elektron - elektron dari katode bergerak menuju pita konduksi di bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya hole di pita valensi. Sementara itu elektrode bermuatan positif (anode) akan meng-injeksi hole untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Dengan keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan hole di dalam bahan organik. Pada waktu proses rekombinasi terjadi, elektron akan turun dan bersatu dengan hole sambil memberikan kelebihan energi sebesar hn dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Skema dari proses rekombinasi elektron-hole dapat digambarkan sebagaimana pada Gambar 2. Dari struktur piranti OLED yang sederhana seperti di atas akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu tergantung jenius bahan emitter yang dipergunakannya
Gambar 2. Proses
rekombinasi elektron-hole yang menghasilkan pancaran cahaya sebagai konsep
dasar dari piranti OLED
Untuk piranti OLED yang dapat
menghasilkan dua jenis pancaran warna cahaya, sebagai contohnya adalah piranti
yang di-desain dengan menggunakan lapisan elektrode semi-transparan Mg-Al-ITO
yang berfungsi sebagai lapisan untuk meng-injeksi elektron bagi pancaran warna
Biru, demikian juga sebagai lapisan untuk meng-injeksi hole bagi pancaran warna
Merah. Warna yang dihasilkan dari piranti tersebut dapat dirubah secara
kontinyu dari warna Biru ke Merah. Sedangkan intensitas cahaya yang dihasilkan
oleh tiap-tiap warna tidak bergantung kepada arus listrik yang diberikannya.
Sedangkan piranti OLED yang dapat menghasilan dua jenis pancaran warna bisa
diperoleh dengan menggunakan satu lapisan bahan emitter yang mana warna Merah
dan warna Hijau diperoleh dengan mengatur polaritas medan listrik yang
diberikannya. Sedangkan intensitas cahaya yang dipancarkan dapat diubah dengan
mengatur besarnya medan listrik tersebut [5]. Desain piranti ini menggunakan
lapisan bahan emitter pyridine-phenylene atau thiopene-phenylene
yang diapit oleh lapisan bahan emeraldine base dan bahan sulfonate dari
polyaniline.
Dalam perkembangannya, sekarang ini
telah dimungkinkan untuk membuat piranti OLED yang dapat menghasilkan tiga
pancaran cahaya dengan warna Hijau, Biru dan Merah dalam satu piranti yang
di-desainnya [6]. Struktur dari piranti ini lebih komplek dibandingkan dengan
piranti OLED satu atau dua warna seperti yang di-skemakan pada Gambar 3. Proses
pancaran warna yang dihasilkan tersebut pada prinsipnya sama seperti dalam
struktur piranti OLED dengan satu bahan emitter. Namun dengan kombinasi
berbagai bahan akan memungkinkan terjadinya proses rekombinasi yang komplek di
dalam variasi bahan yang dipergunakan tersebut. Dengan struktur tersebut
dimungkinkan untuk mendapatkan pancaran cahaya dari masing - masing warna dan
juga dapat diperoleh cahaya sebagai hasil dari kombinasi ketiga warna yang ada.
Ketebalan lapisan emitter cahaya Merah, Hijau dan Biru masing-masing adalah 65
nm. Sedangkan untuk lapisan yang lainnya ketebalan berkisar antara 10 nm - 65
nm. Dari desain piranti OLED tersebut diperoleh efisiensi kuantum untuk
masing-masing warna sebesar: 1.6% (warna biru), 0.55% (warna hijau), dan 0.3%
(warna merah).
Gambar 3. Skema daripada struktur
piranti OLED Multi-Warna.
Emitter
Biru : a -NPD (
4,4'-bis[N-(1-napthyl)-N-phenyl-amino] biphenyl )
Emitter
Hijau : Alq3 ( tris
(8-hydroxyquinoline aluminum) )
Emitter Merah : TPP:Alq3 (
5,10,15,20-tetraphenyl-21H,23H-porphine didop ke bahan Alq3)
PTCDA :
3,4,9,10-perylenetetracarboxylic dianhydride
Mg:Ag : Magnesium (Mg) yang didop ke bahan
perak (Ag)
No comments:
Post a Comment
Alangkah baiknya jika anda meninggalkan komentarnya di kotak komentar yang telah disediakan, agar kedepannya blog ini bisa lebih baik lagi dan ingat, jika anda ingin menuliskan komentar, tolong jangan menuliskan Live Link ataupun URL yang hidup yang menggunakan www. ataupun http:// , karena itu dapat mengganggu kinerja saya dan kenyamanan anda. Terima Kasih.
Salam Kreasi